12 Juli 2025
kekurangan ERD

Sumber: freepik.com

Hai sobat Viral Bgt! Jika kalian sempat belajar tentang basis informasi ataupun database, tentu telah tidak asing dengan yang namanya ERD ataupun Entity Relationship Diagram. ERD ini memanglah kerap banget dipakai oleh para programmer serta analis sistem buat memetakan ikatan antar informasi secara visual supaya lebih gampang dimengerti. Tetapi, di balik seluruh kelebihannya, ERD pula memiliki sebagian kekurangan yang butuh kalian tahu biar tidak salah kaprah kala memakainya dalam proyek nyata. Ayo kita bahas santai satu per satu di postingan ini!

Tidak Menunjukkan Proses Secara Detail

Salah satu kelemahan ERD merupakan tidak sanggup menggambarkan proses bisnis yang lingkungan secara perinci. ERD cuma fokus pada kedekatan informasi, bukan alur proses. Jadi jika kalian perlu visualisasi gimana informasi mengalir ataupun diproses dari dini sampai akhir, ERD saja tidak lumayan serta butuh dilengkapi diagram lain semacam DFD ataupun BPMN supaya lebih jelas.

Kurang Fleksibel buat Pergantian Cepat

ERD pada dasarnya sesuai buat perancangan sistem di sesi dini. Tetapi kala terjalin banyak pergantian pada kebutuhan bisnis ataupun informasi, ERD dapat kilat jadi tidak relevan. Membuat perbaikan selalu kadangkala menyulitkan sebab diagramnya jadi terus menjadi lingkungan serta tidak gampang dimengerti seluruh orang.

Rentan Kesalahan Pemodelan

Sebab ERD sangat tergantung pada uraian analis ataupun desainer sistem, resiko kesalahan lumayan besar bila konsep dasarnya galat. Salah menggambarkan entitas ataupun kedekatan, misalnya, dapat membuat totalitas desain database jadi salah arah. Dampaknya, sistem yang dibesarkan juga dapat bermasalah di sesi implementasi.

Kurang Menonjolkan Ketentuan Bisnis

ERD memanglah hebat dalam memperlihatkan struktur informasi, tetapi ketentuan bisnis yang mengikat kedekatan antardata kerap kali tidak tergambar secara perinci di dalamnya. Sementara itu ketentuan bisnis ini berarti buat menjauhi informasi tidak valid. Sebab itu, wajib terdapat dokumentasi bonus buat membenarkan ketentuan bisnis senantiasa diiringi.

Kesusahan buat Sistem Berskala Besar

Buat proyek skala kecil ataupun menengah, ERD sangat menolong. Tetapi kala sistem telah sangat besar dengan ratusan entitas serta kedekatan, ERD jadi susah dikelola. Diagramnya hendak sangat rumit, sulit dimengerti, apalagi memunculkan kebimbangan untuk anggota regu yang baru bergabung dalam proyek tersebut.

Kurang Menunjang Visualisasi Dinamis

ERD bertabiat statis, sehingga tidak dapat menampilkan gimana informasi berganti bersamaan waktu ataupun sepanjang proses berjalan. Ini jadi salah satu kekurangan kala mau menganalisis sikap informasi secara real- time. Hingga dari itu, butuh perlengkapan bantu lain buat menanggulangi keterbatasan ini supaya hasil desain database lebih komprehensif.

Tidak Sediakan Mekanisme Validasi

ERD cuma bertabiat selaku perlengkapan bantu visual, bukan tools validasi informasi. Maksudnya, diagram ini tidak dapat memverifikasi apakah informasi yang dirancang telah betul- betul tidak berubah- ubah ataupun tidak. Validasi senantiasa wajib dicoba secara manual ataupun dengan uji coba di sesi implementasi sistem.

Memerlukan Pengalaman Desainer

Meski nampak sederhana, membuat ERD yang pas perlu pengalaman serta uraian yang lumayan. Bila desainer tidak berpengalaman, hasil ERD- nya dapat membingungkan ataupun apalagi tidak bermanfaat sama sekali. Jadi keahlian analisis serta logika senantiasa jadi modal utama dalam membuat ERD yang baik.

Tidak Menunjang Detil Storage Fisik

ERD cuma berfokus pada logika kedekatan informasi, bukan penyimpanan raga informasi di server ataupun storage. Ini maksudnya, kalian masih membutuhkan dokumentasi bonus buat merancang skema raga database supaya performa sistem senantiasa maksimal. Jadi ERD bukan salah satunya dokumen perancangan yang kalian butuhkan.

Kesimpulan

Entity Relationship Diagram memanglah menolong banyak dalam merancang struktur informasi yang jelas serta apik, tetapi terdapat sebagian kelemahan yang butuh diduga. ERD tidak menunjukkan proses bisnis perinci, kurang fleksibel dalam pergantian, serta tidak memvalidasi informasi secara otomatis. Sebab itu, pengguna ERD wajib senantiasa memenuhinya dengan dokumentasi serta diagram lain biar sistem database berjalan optimal cocok kebutuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *